• DI JOGJA ADA KUE MAAF?

     

            Hi pecinta kuliner! Kali ini YKuyliner bawain kamu kabar kuliner legendaris yang ada di Jogja nih, namanya kue Apem. Kota Yogyakarta, kota yang sudah tidak asing lagi di dengar telinga masyarakat. Kota ini di juluki dengan sebutan Kota Istimewa karena memiliki berjuta keindahan tempat wisata dan kulinernya yang beragam di berbagai sudut daerah di Jogja. Bicara soal kuliner atau makanan khas Yogyakarta yaitu Gudeg yang mimiliki rasa manis, rasanya tidak lengkap saat ke Yogyakarta tetapi tidak mencicipi makanan ini. Tidak hanya gudeg, Yogyakarta juga punya makanan khas lainya yaitu bakpia yang bisa dibilang cocok untuk oleh-oleh saat berkunjung di kota istimewa ini. 
     
            Memiliki banyak sekali makanan kuliner, kita beralih dari gudeg dan bakpia menuju makanan legendaris lain yang tidak kalah diminati oleh masyarakat yaitu “Kue Apem”,  kue apem sendiri berasal dari bahasa Arab “Afuan” atau pengampunan kepada sang pencipta namun, masyarakat banyak menyebutnya dengan kata “Apem”. Awal mula adanya kue apem pada zaman dahulu bermula ketika Ki Ageng Gribig yang merupakan keturunan Prabu Brawijaya membawa kue ini sebagai oleh-oleh pulang dari tanah suci tetapi, ia hanya membawa 3 buah saja dan itu tidak cukup untuk bisa dibagikan dengan tetangga-tetangganya oleh karena itu, ia memerintahkan istrinya untuk membuat kue apem tersebut lalu kemudian disebarkan ke masyarakat setempat. Kue apem ini digunakan hampir pada semua ritual di Jawa, misalnya upacara kehamilan, sunatan, pernikahan sampai upacara kematian. Tidak hanya itu, kue apem juga menjadi hal yang wajib ada saat acara di lingkungan Kraton, kemudian acara Ruwahan di mana acara ini diadakan untuk menyambut bulan suci Ramadhan, karena apem sendiri dipercayai sebagai simbol pengampunan atau penghapusan dosa. 
     

    Kue apem banyak sekali dijual di pasar, salah satunya Pasar Ngasem yang berada di tengah kota tepatnya Jl. Polowijan No.11, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kue apem ini di jual oleh ibu Siti yang berada di area timur Pasar Ngasem. Kue apem bu Siti ini sudah ada sejak 60 tahun lalu, yang diwariskan turun temurun dari simbah, bude, ibu, dan saat ini ibu Siti yang berjualan sudah 12 tahun. Kue apem memang tidak seempuk kue saat ini seperti ciffon, brownies dan lainnya tetapi, kue apem memiliki rasa khas tersendiri yang membuatnya masih digemari banyak orang.

     

    “Bahan dasar kue apem sendiri ada tepung beras, gula pasir, garam dan pengembang secukupnya, lalu diadoni. Kalau dulu menggunakan tangan kalau sekarang karena sudah canggih pakainya mixer, kalau buat masaknya kurang lebih 10 menit udah mateng, terus ini saya pakai tungku arang, kalau pakai kompor bisa sih tapi nanti hasilnya nggak tanak (belum matang sepenuhnya), kalau soal rasa saya punya dua rasa, yang pake telur, dan nggak pake telur, kalau pake telur lebih empuk dan kalo nggak pake telur lebih kerasa kelapanya, semua tergantung selera masing-masing.” kata bu Siti.

     

            Harga dari satuan kue apem sendri cukup murah yaitu Rp.3000 rupiah, boleh di beli satuan maupun paket. Lapak bu siti tidak kalah ramainya karena di hari biasa bu Siti bisa menjual 250pcs  kue apem tetapi, jika hari libur seperti hari Sabtu dan Minggu bisa sampai 400-500pcs apem. Pada saat menjelang Ramadhan yang mana dinamakan bulan Ruwah di mana banyak orang yang ingin membeli apem tersebut sebagai syarat acara Ruwahan atau sesajen yang diibaratkan sebagai penghapus dosa oleh karena itu, pada saat itulah lapak milik bu Siti meningkat pembelinya, dan bisa menjual sampai 1000pcs kue apem. Orang yang menyukai apem beragam, bule pun juga pernah membeli di tempat ibu Siti. Selain itu, dari kalangan artis seperti Yati Pesek dan Katon Bagaskara juga pernah membeli kue apem buatan bu Siti tersebut.  
     
     
    Rita Amieta Sari 19107030093
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar